5 Bahaya Menggunakan Software Bajakan di Laptop

11/05/2017

Saat ini pembajakan perangkat lunak (software) kian marak terjadi. Hal ini semakin didukung dengan mudahnya mendapatkan akses internet dengan kecepatan tinggi dan stabil. Dengan menggunakan internet, siapa saja dapat mengunduh software bajakan yang banyak dibagikan secara bebas melalui dunia maya.
 
Salah satu alasan kenapa banyak orang masih menggunakan software bajakan adalah karena harga software yang cukup mahal. Sebagai contoh, harga Microsoft Windows 10 mencapai 1,5 juta. Software lain seperti Adobe Photoshop CC bahkan lebih mahal lagi, yaitu mencapai 6 juta rupiah.
 
Karena faktor harga tersebutlah banyak orang masih menggunakan software bajakan agar bisa lebih menghemat biaya pengeluaran. Namun dibalik harganya yang murah (bahkan gratis), menggunakan software bajakan memiliki banyak resiko. Mulai dari rawan terserang virus komputer, sampai dengan pencurian data oleh hacker.
 
Berikut ini adalah kerugian menggunakan software bajakan
 
Laptop rawan terserang virus
Menggunakan software bajakan, sebenarnya memiliki resiko yang cukup tinggi terkena malware atau virus komputer. 60% komputer yang dipasang software bajakan diketahui telah terinfeksi malware dan virus.
 
Malware dan virus tentu dapat merugikan anda sebagai pengguna komputer. Virus komputer dapat merusak sistem komputer, terutama anda yang menggunakan sistem operasi Microsoft Windows. Beberapa masalah yang disebabkan oleh virus antara lain adalah hilangnya file-file penting, sampai mati total.
 
Tidak bisa melakukan update
Menggunakan software bajakan, tentu memiliki banyak kekurangan jika dibandingkan dengan menggunakan software berlisensi atau asli. Salah satunya adalah tidak bisa melakukan update ketika ada versi terbaru dari software yang dibajak.
 
Karenanya, agar dapat melakukan update setiap kali pengembang software membuat versi terbaru anda harus menggunakan software asli atau berlisensi. 
 
Tidak ada dukungan
Salah satu keuntungan menggunakan software asli adalah anda medapatkan support atau dukunga dari pengembang software. Jika ada kendala atau pertanyaan, anda dapat bertanya langsung kepada pengembang software untuk mendapatkan solusi atau pemecahan masalah terkait dengan software yang anda beli.
 
Sangat berbeda jika anda menggunakan software bajakan. Anda tidak akan mendapatkan dukungan dari pengembang software karena anda tidak membeli software asli mereka.
 
Melanggar hukum
Di negara-negara maju seperti Amerika dan Inggris, meggunakan software bajakan dikategorikan sebagai tindakan ilegal karena dianggap mencuri karya orang. Karenanya, tidak jarang orang yang masih nekat menggunakan software bajakan akan terkena hukuman mulai dari denda sampai hukuman penjara.
 
Dengan menggunakan software bajakan, itu sama saja anda mencuri hasil karya orang lain (si pengembang software). Jadi, demi kebaikan bersama, mulai sekarang gunakanlah software asli berlisensi.
 
Privasi Terganggu
Selain mengandung virus, software ajakan jga biasanya mengandung spyware. Spyware adalah program komputer yang dapat memata-matai aktivitas anda selama menggunakan komputer. Kegiatan seperti mengetik dokumen, browsing, dan sejenisnya akan diketahui oleh hacker si pembuat spyware.
 
Spyware biasanya banyak terdapat pada program crack dan patch. Anda yang sering menggunakan program crack dan patch patut berhati-hati karena bisa saja di dalam program-progam tersebut terdapat spyware.
 
5 hal diatas adalah sebagian dari banyak kerugian yang anda dapatkan jika memilih menggunakan software bajakan dibanding software asli. Karena penggunaan software bajakan di tanah air yang sangat tinggi, menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang masuk dalam Priority Watch List.
 
Bahkan saking tingginya angka pembajakan software di Indonesia, sampai menempatkan Indonesia sebagai negara ke-2 dengan jumlah populasi terbesar yang menggunakan software tidak berlisensi resmi di Asia Pasifik. 
 
Berdasarkan survey yang dilakukan oleh Microsoft Malware Protection Center di tahun 2016, Indonesia menduduki posisi ke-2 dengan tingkat infeksi malware terbesar di Asia Pasifik. Hal ini tentu mengkhawatirkan, karena akan sangat rawan terjadi kerugian baik kerugian secara langsung maupun tidak langsung.
 
Menurut Masyrakakat Indonesia Anti Pemalsuan (MIAP), tingkat pembajakan software di indonesia menempati posisi nomor 4 setelah pembajakan terhadap produk kulit dan pakaian. Bisa dikatakan Indonesia adalah negara dengan tingkat pembajakan yang tinggi.